Pages

Kamis, 21 Juli 2011

NTT Miskin Teknologi dan SDM

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum mengelola sumber daya alamnya secara maksimal akibat keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia (SDM). 

Keterbatasan SDM juga mengakibatkan pemanfaatkan lahan kering terabaikan yang kemudian memicu terjadinya gagal panen dan gagal tanam pada tanaman pertanian. Kondisi tersebut membuat petani sering didera krisis pangan yang berujung kelaparan. 

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) NTT Abraham Paul Lyanto mengatakan itu di Kupang, Selasa (20/4) petang.Seharusnya Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan membuat desain tata ruang yang benar, katanya. 

Menurut Paul, NTT yang hanya memiliki empat bulan musim hujan seharusnya membangun menara air berukuran raksasa di setiap ibu kota kabupaten. Air yang ditampung di menara pada musim hujan, dapat dialirkan ke permukiman penduduk sebagai air minum dan ke lahan pertanian. Langkah itu, katanya, sangat efektif membebaskan warga dari krisis air bersih dan ancaman kekeringan pada lahan pertanian. 

Tawaran membangun menara air itu bisa berukuran 100 x 100 meter yang airnya berasal dari hujan atau beberapa waduk yang dibangun. Di Sumba Timur misalnya, air Waduk Kambaniru di yang dekat dengan Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, tidak bisa dialirkan ke areal persawahan karena letak lahan pertanian yang jauh di atas waduk. 

Menurutnya, pemerintah NTT perlu segera mengantisipasi keterbatasan teknologi dan SDM itu dengan membuka sekolah kejuruan dan mengirim sejumlah orang menuntut ilmu antara lain mengenai pengelolaan pertanian dan kelautan di universitas ternama. Hanya dengan langkah tersebut, beberapa tahun lagi NTT bisa bebas dari ancaman gagal panen. 

Namun, ancaman gagal panen bisa diantisipasi secepatnya dengan mengarahkan warga berusaha di laut. Misalnya menjadi nelayan, petani rumput laut, dan budidaya ikan. Tetapi, program pemberdayaan masyarakat itu belum berjalan maksimal. 

Pemerintah bangun infrastruktur misalnya pengadaan perahu nelayan berukuran besar, supaya nelayan kita bisa bersaing dengan nelayan asing pelaku illegal fishing dari Korea dan 
Vietnam yang mengunakan perahu besar, katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About